Mission : Bontang City……..
Setelah seharian berkeliling Kota Balikpapan saatnya saya harus melanjutkan misi kedua ke kota Bontang untuk Melakukan Negosiasi dan Klarifikasi untuk pelaksanaan Renovasi gedung dengan pihak Kontraktor local (walaupun saya tahu kontraktornya juga warga pendatang).
Setelah saya bertanya ke sana-sini bagaimana cara menuju bontang dari Balikpapan, sehingga saya untuk memutuskan ke Bontang dengan naik Bis Patas. Harga tiket sebesar 85 Ribu rupiah belum termasuk makan dan bis tersebut dilengkapi dengan fasilitas AC. Seperti pada bis-bis yang lainnya, bis ini memiliki 4 kursi untuk setiap barisnya, masing-masing ada 2 kursi di setiap sisi bis dan dibatasi oleh gang tempat keluar masuk penumpang.
Sebenarnya ada alternative lain menuju Kota Bontang dari Balikpapan, yaitu pesawat terbang dan travel agent (yang mobilnya bisa ditentukan, ex kijang dan Avanza hingga Elf L300). Namun karena saya dikejar waktu untuk bisa sampai ke Bontang pagi-pagi, makanya saya memutuskan untuk naik bis Patas yang berangkat dari terminal bis (jalan Soekarno Hatta Km.2 Balikpapan) pada pukul 18.00Wita dan diperkirakan sampai di Bontang hingga jam 1 malam…huekkk.
Kalau naik pesawat adanya Cuma jam 12 siang dari sepinggan, sedangkan saya pada jam dan hari yang sama masih berputar-putar di Balikpapan. Makanya tidak sempat naik pesawat yang hanya satu menuju bontang, itupun bukan pesawat umum yang biasa dipakai untuk penerbangan komersil (milik perusahaan PKT Bontang). Alternatif lain (travel Agent) menuju Bontang juga ga memungkinkan untuk saya pilih karena travel tersebut berangkatnya jam 8 malam. Huuhhhh bakalan lebih malam lagi tuh sampai di Bontang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menuju Kota Bontang dari Balikpapan sekitar 5 jam-an (berapa Km nya saya ga tau) yang jelas Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137° LU dan 117.5° BT…..(hehe, ngutip Wikipedia nih)
Akhirnya saya tiba di kota yang Luasnya 497,57 km² ini pada pukul 12 malam tepat (hihi, seremm). Kondisi saat itu dingin dan sepi, makin menambah rasa penasaran ku dengan Kota yang mempunyai semboyan "Kota TAMAN": "Tertib, Agamis, Mandiri, Aman, dan Nyaman". Terlihat jelas pada gerbang masuk kota dengan tulisan (kalau tidak salah motto kota Bontang ) “Bessai Berinta”(bahasa setempat):"Mendayung Bersama".
Untung saja pada malam itu saya sudah dijemput oleh petugas Kanca disana, dan setelah bersalaman dan tahu bagaimana orangnya (dulu Cuma tau suaranya aja:telp) saya langsung diajak naik dalam mobil “kijang biru” untuk menuju sebuah Hotel.
Kesan pertama memasuki kota yang penduduknya berjumlah sebanyak 167.328 jiwa (tahun 2008 sumber Wikipedia) adalah Sepii….hehe.(jelas aja sepi kan jam 12 malam). Dari perjalanan menuju hotel terlihat jelas penataan kota disini teratur dan sepanjang jalan saya melihat jalan terbuat dari beton bukan aspal yang biasanya lazim digunakan (saya berpikir: kota ini pasti kaya).
Setelah beristirahat di Hotel kawasan bukit Sintuk, pagi-pagi saya harus segera melaksanakan misi saya. Sambil menunggu jemputan, saya mau Breakfast dulu karena dapat voucher dari hotel ini. Wuiiihhhh ternyata pemandangan alam pagi hari dari beranda tempat makan di hotel ini sangat menakjubkan. Walaupun menu sarapan paginya menurut saya biasa saja (sama seperti menu2 makanan hotel2 dan Rumah makan) akan tetapi pemandangan alamnya membuat sarapan pagi saya begitu nikmat…Alhamdulillah….
Nasi Goreng bercampur daging dan hati plus 2 potong ayam goreng ditemani segelas jus Jeruk & segelas air putih terasa lebih nikmat sambil melihat hijaunya daerah perbukitan, sebuah kapal dan mesjid terlihat jelas sangat indah disisi lainnya, disebelah baratnya tampak rombongan manusia berbaju putih berdiri bersusun dan saya lihat seseorang mengayunkan sebuah tongkat dari kedua tangannya..ternyata sebelum arah laut yang saya lihat adalah kawasan lapangan golf…..Luar biasa nikmat pagi pertama saya di Bontang.
Setelah foto2 sejenak (waktu itu fotonya asal-asalan coz malu sama turis-turis dan tamu-tamu hotel lainnya) jadi gambar yang saya jepret agak buram dan kurang bersih karena terlapis kaca, saya berangkat menuju kantor. Dalam perjalanan saya berbincang-bincang dengan petugas Kantor Cabang yang juga Supervisor.
Dari hasil perbincangan tersebut ternyata Bontang merupakan kota yang berorientasi pada Industri, jasa dan perdagangan. Bisakah kalian menebaknya???????
Betul sekali Bontang terkenal sekali dengan PKT atau Pupuk Kaltim. PT.PKT merupakan perusahaan industry yang menghasilkan pupuk dan ammoniak. Jadi saya tak heran lagi ketika jalan-jalan dikawasan industry PKT Bontang diberikan nama pupuk, ex:ammonia, urea, dll.
Selain PT.PKT Bontang ada lagi 2 buah perusahaan besar skala nasional bahkan internasional di kota ini, yaitu Badak NGL (gas alam) dan Indominco Mandiri (batubara). Pantas saja kota ini begitu kaya karena punya sumber daya alam yang melimpah gas alam dan batubara.
Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, dikota ini terdapat kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial Estate. Karena begitu kayanya akan gas alam dan Sumber daya alam lainnya yang mudah meledak maka kota ini (kawasan Industri) dijaga sangat ketat oleh petugas keamanan. Bahkan setiap pintu masuk gerbang (gerbangnya banyak) kita harus memiliki “pass” khusus untuk bisa melewatinya.
Pass yang dimaksud berupa stiker yang ditempel pada sisi kiri bawah kaca depan mobil (Jika dilihat dari dalam mobil). Jadi hanya mobil-mobil yang ber “stiker” yang bisa masuk daerah-daerah ini (jelas sekali sepeda motor tidak bisa masuk). Karena penjagaan ketat inilah kota ini seakan jadi kota mati pada karena jarang sekali saya melihat “lalu lalang” kendaraan bermotor, umumnya warga menggunakan bis yang sudah di siapkan perusahaan untuk melakukan aktivitas sehari-harinya (sekolah, pasar,dll) tapi ini Cuma didaerah-daerah yang dijaga ketat saja, selebihnya sama seperti jalan-jalan dikota lain.
Begitu pentingnya asset daerah ini pengamanan ekstra untuk menjaga dari tangan-tangan pencuri alias penjajah juga sudah disiapkan, terlihat dari “standby”nya rudal-rudal yang bersiap membela jika ada oknum-oknum yang mau menculik dan mengambil asset daerah ini.
Pada Malam harinya saya jalan-jalan mengelilingi kota Bontang mencoba kenal lebih dekat dengannya. Tampak jelas sekali kota industrinya ketika malam hari melihat ada beberapa obor dari kilang minyak yang apinya tak pernah padam setiap harinya. Minusnya kota ini sangat sepi pada malam hari karena penduduk beristirahat karena siang mereka dihabiskan untuk bekerja. Satu lagi jadi nilai kurang kota ini adalah bau ammoniak sangat terasa dimalam hari dan kabut asap tebal pada pagi hari hasil industry seakan-akan kota ini berselimut mendung setiap hari.
Kata orang-orang sih, oleh-oleh yang terkenal dari Bontang adalah “terasi”. Kenapa bisa terasi saya juga tak bisa menjelaskannya…tapi satu hal dari saya dari kota ini adalah keindahannya dan keteraturan tata kotanya membuat saya “RINDU” selalu untuk datang kembali ke Kota ini………..
komentar tentang kota Bontang ini saya ambil dari http://faturkatupat30.multiply.com/journal/item/21/Buat_yang_Hobby_Travelling...mampir_kesini_ya
terimakasih untuk dirinya ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar